Sabtu, 21 April 2012

Tolak Cinta Kepsek, Siswi Gagal UN

Tolak Cinta Kepsek, Siswi Gagal UN

Jum'at, 20 April 2012 09:24 wib
Ilustrasi: suasana ujian nasional. (Foto: Heru H/okezone)
Ilustrasi: suasana ujian nasional. (Foto: Heru H/okezone)
SUKABUMI - Wina Nidaul Gina, 17, warga Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, gagal mengikuti ujian nasional (UN) tahun ini di SMA DA Bekasi. Diduga karena menolak cinta kepala sekolah.

Penolakan cinta itu juga membuat Wina harus menerima sanksi drop out (DO). Anehnya, sanksi DO tersebut dikeluarkan pihak sekolah dengan tiga dalih, Wina dinilai telah merusak rumah tangga kepala sekolah SMA DA, menghina dengan perkataan kasar, dan bersikap tidak wajar.

"Semua yang dituduhkan pihak sekolah dalam surat DO itu tidak pernah saya lakukan,"kata Wina.

Menurut dia, sanksi DO itu berkaitan dengan perilaku Kepala SMA DA berinisial MJ yang kerap mengirimkan pesan pendek melalui layanan short message service (SMS) berisi ungkapan perasaan MJ yang hendak menjadikan Wina sebagai pacarnya.
...
(masita ulfah/ adi haryanto/gita pratiwi/ toni kamajaya/inin nastain/koran si)(//rfa)
 Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2012/04/20/373/615031/tolak-cinta-kepsek-siswi-gagal-un

Komentar saya:
Ketiga alasan tersebut menurut saya "kurang masuk akal". Saya kok cenderung lebih mendukung si murid daripada sang kepsek. Orang siswa yang tersangkut masalah pidana saja boleh ikut UN, kok yang ini tanpa pembuktian yang cukup main DO aja.

Sedikit Tentang Blog Guru

Di sini saya ingin "membeberkan" beberapa blog yang ditulis oleh/untuk para guru.

Ditulis oleh: Pak
Lokasi: Indramayu, Jawa Barat
Update terakhir: Jumat, 20 April 2012

Ditulis oleh: Pak Dariyanto (Totok)
Lokasi: Candisari Jambu Ambarawa, Jawa Tengah
Update terakhir: April 2012

Gara-Gara Futsal, Puluhan Siswa SD Tawuran

Gara-Gara Futsal, Puluhan Siswa SD Tawuran

Jum'at, 20 April 2012 14:35 wib
PALU - Tawuran pelajar kembali terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, siang tadi. Tawuran kali ini tidak melibatkan warga dari dua kampung, mahasiswa, atau pelajar sekolah menengah, melainkan siswa sekolah dasar (SD).

Puluhan murid SD dari dua sekolah berbeda terlibat tawuran di taman Gedung Olahraga (Gor) di Jalan Muhammad Hatta, Jumat (20/4/2012) siang. Siswa dari dua desa saling serang menggunakan kayu dan bambu.

Tidak hanya pria, para siswi juga ikut saling kejar sehingga suasana taman Gor pun menjadi ramai. Ironisnya, tak satu pun polisi yang datang melerai meski lokasi tawuran berada di depan kantor Mapolres Palu. Para siswa baru berhenti tawuran setelah sejumlah wartawan turun meliput.

Para siswa langsung berhamburan dan melarikan diri karena menduga wartawan adalah polisi.

Sekuriti salah satu SD ikut turun tangan dan mengamankan murid-murid sekolahnya yang ikut tawuran.

Pihak sekolah membenarkan puluhan muridnya terlibat tawuran. Wakil kepala sekolah mengatakan tawuran terjadi di luar pengawasan guru karena terjadi di luar jam sekolah. Tawuran sudah terjadi dua kali.

“Ini jelas masalah serius, kami setiap jam sekolah ada pembinaan, tapi kalau sudah di luar jam sekolah begini susah. Harapan kami, setiap anak yang selesai harusnya dijemput orangtua,” kata wakil kepala sekolah.

Menurutnya, setiap pekan, pihak sekolah sudah memberikan pendidikan karakter. Dengan kasus ini, dia berjanji akan memperketat pengawasan.

“Minimal kita buat bagaimana anak-anak sadar, jangan sampai terlibat perkelahian pelajar dan sebagainya. Kami akan undang orangtuanya,” ucapnya.

(Indra Yosvidar/Sindo TV/ton)
Sumber: http://news.okezone.com/read/2012/04/20/340/615283/gara-gara-futsal-puluhan-siswa-sd-tawuran


Komentar saya:
Ini sebenernya agak membuat saya bingung.  Tadinya saya pikir pertandingan olahraga dapat menjadi solusi dari maraknya tawuran di kalangan pelajar di Indonesia, tetapi faktanya kok berbeda ya? Mungkin hal ini dikarenakan kurang ditanamkannya dasar2 sportifitas berolahraga oleh para pelatih mereka.

Menurut saya justru momen ini harus dimanfaatkan oleh para guru dan orangtua untuk memberikan pendampingan bahwa dalam dunia atlet, kalah atau menang adalah hal yang harus dipertanggungjawabkan. Di film2 kartun dan komik (contohnya Captain Tsubasa) kan banyak contoh bahwa sebuah kekalahan harus dibalas dengan tambahan intensitas latihan diri. Lagi, sekarang di MNC TV kan ada sinetron "Tendangan Si Maman" (mohon maaf kalo salah, abis ngga pernah nonton sinetron sih). Dari acara itu pasti ada hal positif yang bisa dipelajari kan?

Budaya Menulis di Indonesia

Ini menjadi suatu topik yang cukup menarik buat saya. Waktu saya kuliah, dosen saya pernah bilang bahwa salah satu kelemahan pelajar (khususnya mahasiswa) di Indonesia (waktu itu) adalah dalam hal menulis. Akan tetapi saya juga pernah mendengar dalam hal bahasa inggris, SDM Indonesia (dan Asia pada umumnya) justru lebih unggul dalam hal tulisan. Jadi mana yang benar?

Terlepas dari penilaian di atas, saya pikir sudah saatnya para guru untuk memberi pelajaran menulis blog, dan juga memberikan contoh. Sepengetahuan saya sudah banyak guru yang menulis blog, bahkan berbentuk jaringan/portal. Hanya saja, saya pikir blog2 tersebut kurang disosialisasikan.

Lalu topik/bahasan apa yang harus dipilih untuk memulai sebuah blog? Inilah tantangannya! Seperti blog pada umumnya, blog pelajar dapat berisi topik seputar hobi, misalnya sepak bola, teknologi komputer dan gadget, dll. Media blog juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan melakukan riset. Contoh yang sederhana misalnya membuat daftar fauna lokal beserta sedikit pembahasannya (nama latin, habitat, dll.) Dari sini harapannya para pelajar menjadi semakin tertantang untuk mengembangkan ide2-nya, dan dapat mengisi waktu luangnya untuk hal2 yang bermanfaat.

Selamat Datang!

Blog ini akan saya isi dengan berita dan renungan seputar dunia pendidikan, khususnya di Indonesia. Semoga bermanfaat!