Jumat, 03 Agustus 2012

Kata2 Bijak

Di bulan Ramadhan ini, saya banyak mendapatkan kata2 motivasi yg bijak. Di televisi banyak bermunculan renungan2 dan kalimat2 motivasi. Berikut adalah beberapa yg saya ingat.

Merry Riana said about Growing Zone:
"There is no grow in comfort zone. In the contrary, there is no comfort in growing zone."
Dalam bahasa indonesia, di dalam "zona nyaman" tidak akan terjadi pertumbuhan, sebaliknya di dalam "zona pertumbuhan" takkan pernah ada kenyamanan. Ungkapan ini mengingatkan saya akan nasehat bernada serupa dari Pak Anies Baswedan, yakni "Ketika Anda dihadapkan pada dua pilihan, yakni jalan yg mudah dan jalan yg mendaki, pilihlah jalan yg mendaki. Karena jalan itulah yg membuat Anda berproses" (kurang lebih seperti itu).


Untuk pelajar, saya sering mendengar banyak komplain (keluhan) seputar lingkungan sekolah yg tidak kondusif. Saya bukan berbicara hanya tentang gedung sekolah yg nyaris roboh, tetapi hal2 yg mendasar seperti sikap "beberapa" oknum guru yg diplesetkan dengan istilah KTSP: "Kasih Tugas - Saya Pergi". Lalu, apa hubungannya?


Ini mengingatkan saya pada kata motivasi lainnya, yakni oleh Bong Chandra. Dia memberikan ilustrasi bahwa selayaknya seorang nelayan, kita selalu dapat memilih dua sikap: menyalahkan angin yg tidak bersahabat, atau mulai mengubah arah layar kita. (bahasa saya mungkin kurang pas) Pada intinya ungkapan ini memiliki arti, kita jangan larut dalam perputaran arus, tetapi harus tetap konsisten untuk memposisikan diri dalam menanggapi arus tersebut. Pesan lainnya adalah, seringkali kita menuntut (menyalahkan) orang lain atas keadaan yg terjadi di sekitar kita, padahal sebagian besar penyebabnya adalah kesalahan kita sendiri dalam menentukan sikap (termasuk bersikap acuh-tak-acuh).


Sama seperti dalam kasus menanggapi "Guru KTSP", kita bisa terus menggerutu dan tidak berbuat apa2 (karena terseret oleh arus keadaan), atau membalikkan keadaan dengan memanfaatkan waktu tsb dgn se-efektif mungkin, dengan membuat diskusi kelompok, misalnya.


Motivasi lain yg cukup "menggetarakn" saya adalah yg disampaikan oleh Ippho Santosa. Ia menjelaskan tentang beberapa konsep yg banyak di-salaharti-kan oleh masyarakat kita. Yang pertama adalah kata Sabar. Sabar seringkali dijadikan alasan oleh orang2 kita (atau saya sendiri) untuk tidak berjuang sekuat tenaga. Dalam bahasa inggris disebut Push Yourself 'til the Limit. Juga: You're Not Trying Hard Enough". Kata sabar baru berlaku untuk orang yg sudah berusaha (habis-habisan), namun belum mendapatkan hasil seperti apa yg diharapkan sebelumnya.

Kata yg kedua adalah Kaya. Terlebih dalam konsep kristiani, banyak kisah2 dalam alkitab yg menggambarkan orang kaya yg jahat, sehingga kata Kekayaan sangat lekat dengan Dunia Kejahatan. Padahal, ada dua konsep yg pernah saya baca dari tulisan Bang Pandji P. yakni ada yg namanya Rich, dan ada pula yg namanya Wealthy. Yang juga masih berkaitan dengan ini adalah kata Sederhana. Sederhana seringkali di-salaharti-kan sebagai Kemiskinan. Seakan mustahil kalo Orang Kaya dapat hidup Sederhana. Padahal sederhana adalah pilihan sikap hidup.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar